Menurut Piaget, anak usia 7-11 tahun mengalami tingkat perkembangan Operasinal
konkret. Tingkat ini merupakan permulaan berpikir rasional. Ini berarti anak memiliki operasioperasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masala yang konkret. Bila mengadapi suatu
pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode ini memilih mengambil keputusan
logis dan bukan keputusan perseptual seperti anak praoperasional. Lembaga sekolah saat ini
menjadi tumpuan yang sangat besar dalam menguatkan pendidikan karakter melalui berbagai
macam strategi, termasuk diantaranya adalah kurikukum, penegakan disiplin, manajemen kelas,
baik melalui progam progam sekolah yang sudah dicanangkan (Isbadrianingtyas, Hasanah, &
Mudiono, 2016). Strategi sendiri adalah cara cara yang digunakan untuk mencapai tujuan.
pada dasarnya dari sekolahlah karakter peserta didik dapat dibentuk dengan melaksanakan programprogram yang telah dibuat sekolah untuk penguatan pendidikan karakter pada peserta didik, seperti
yang dilaksanakan oleh SD N 21 VII KOTO. Pembentukan karakter pada anak sekolah dasar dapat
dibentuk dengan cara menanamkan pedidikan karakter secara konsisten melalui pembelajran pendidikan Agama Islam. Implementasi Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di SD N 21 VII
KOTO merupakan salah satu faktor berperan penting dalam pembentukan karakter siswa, untuk
itu peneliti ini tujuannya mengetahui bagaimana implementasi PAI dalam pembentukan karakter
religius siswa yang ada di SD N 21 VII KOTO.
Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam Di SD N 21 VII KOTO
