Siaga Libur Nataru 2024; Faktor Pengaruh Besar Cuaca Ekstrim Dan Gelombang Tinggi Di Indonesia
*Ernita Desyanti
Siaran Pers | BMKG - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kembali mengimbau melalui Siaran masyarakat Pers dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menginfokan prediksi cuaca untuk diketahui oleh masyarakat, pada Kamis (6/12).
Demikian juga surat edaran Siaran Pers nomor surat eB/ME.0.04/111/KPDG/XII/2024, pada tanggal 4 Desember 2024, yang ditandatangan oleh Kepala BMKG Provinsi Sumatera Barat, Desindra Deddy Kurniawan. Siaran Pers ini terkait imbauan dan kesiapsiagaan masyarakat karena cuaca ekstrim dan gelombang tinggi yang kemungkinan bisa terjadi di wilayah Sumatera Barat, yang pada hari sebelumnya dijelaskan oleh BMKG Indonesia berstatus waspada.
Dari data BPBD Kota Padang, menjelang akhir bulan November hingga saat ini sudah beberapa kali terjadi pohon tumbang dan banjir Rob di pesisir pantai Kota Padang dan mengakibatkan kerusakan rumah penduduk, ringan hingga berat.
Dwikorita, Kepala BMKG Indonesia lewat Siaran Pers bersama tim mengingatkan masyarakat agar selalu memonitor info BMKG melalui aplikasi, mengoordinasikan kondisi cuaca sebelum perjalanan ataupun melakukan kegiatan di luar ruangan, terus memonitor keadaan iklim dan cuaca serta masyarakat dapat merencanakan perjalanan.
Pihak BMKG sudah memberitahukan sejak bulan Oktober lalu, akan masuknya musim hujan dengan La Nina lemah dan sampai saat ini masih terjadi, seperti di sebagian Jawa bagian selatan telah terjadi puncak musim hujan
Jadi musim hujan tahun ini, bersama dengan masuknya La Nina lemah dan masuknya MJO atau pergerakan kumpulan awan hujan yang berarak arakan dari arah barat Indonesia (samudra Hindia), bergerak di sepanjang wilayah Khatulistiwa dan memasuki Indonesia dari bagian barat. Kondisinya sekarang ini sudah mulai masuk di bagian barat Indonesia dan akan bertahan di wilayah Indonesia hingga minggu terakhir Desember 2024.
Dwikorita menjelaskan, “ Saat banjir bandang di Sukabumi disebabkan oleh bibit siklon 99s yang sebelumnya terjadi di wilayah Barat Daya Banten. Saat ini bibit siklon ini sudah meninggalkan Indonesia atau sudah punah dan tidak berpengaruh lagi di wilayah Indonesia,”
Namun baru saja mendeteksi keberadaan awan siklon 91s pada hari ini (Jum'at, 6/12) sekira pukul 07.00 wib. Analisis BMKG bibit siklon 91s memiliki kecepatan angin dipusarannya hingga 28km/jam berdampak pada angin permukaan (yaitu di mana kita berada ini ). Angin kencang di sekitar wilayah terdampak, seperti di selatan Selat Sunda, dapat mencapai 33 km/jam pada lapisan permukaan/ tempat kita berada ketinggian 3000 kaki atau 1000 m dari permukaan bumi, kecepatan angin dapat mencapai 65km/jam yang dapat berdampak pada penerbangan,” Paparnya.
Masyarakat dan semua pihak harus waspada, siap siaga, terutama tiga hari ke depan, karena dapat terjadi dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrim dan dampak langsung berupa gelombang sangat tinggi di wilayah Indonesia.
Diprediksi terjadi hujan sedang hingga lebat, terdampak di Lampung, Banten, Jawa Barat (hampir merata) dan Jabodetabek, yang disertai tinggi gelombang laut bisa mencapai 1,25 m hingga 2,5 meter yang berpotensi di wilayah Samudra Hindia, Bali selatan hingga NTT.
Gelombang dengan ketinggian 2,5 m - 4 m berdampak terjadi di wilayah Bengkulu, hingga Enggano, wilayah barat Lampung, Samudra Hindia bagian barat, Bengkulu hingga Lampung, di Selat Sunda bagian barat dan selatan, wilayah selatan Banten, wilayah Garut hingga Pangandaran, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Timur. Dampaknya secara garis besar mulai dari Bengkulu hingga NTT, NTB.
*Penulis