Tinggalkan Tv Analog Selamat Datang Tv Digital. Cek Harga STB Disini

Payakumbuh, Menarainfo-Siaran Tv yang berkualitas dambaan para pemirsa.Era tv analog sudah tak layak dinikmati pada era digital sekarang.Siaran jernih sulit dinikmati di tv analog.Teknologi sekarang telah beralih ke era tv LED kualitas HD.

Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV) adalah standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3). TV yang memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas dan dengan warna-warna jernih jelas dinikmati.

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat terus menggencar Sosialisasi Peralihan TV Analog ke-Digital atau Analog Switch Off (ASO) ke berbagai Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat sesuai amanat Undang-undang, sehingga peralihan dari TV Analog ke-Digital ini benar-benar diketahui oleh seluruh masyarakat.

Hal itu diungkapkan Ketua KPID Sumatera Barat (SUMBAR) Rahmadi Sutrisno, Minggu pagi 27 November 2022 di Cafe Kawasan Batang Agam Kecamatan Payakumbuh Barat saat menggelar Diseminasi SUMBAR Siap Menuju Siaran Digital. Kegiatan yang juga dihadiri Ketua DPRD SUMBAR, Supardi dan Ketua IJTI SUMBAR, Defri “Imung” Mulyadi itu menghadirkan puluhan content creator di Sumatera Barat sebagai peserta.

Baca Juga :  Diresmikan Gubernur Sumbar, SMKN 2 Punya Gedung Tefa dan Mobil Operasional Sekolah

” Iya, kita menggelar Diseminasi SUMBAR Siap Menuju Siaran Digital bagi berbagai elemen masyarakat, sehingga nantinya ASO diketahui dan masyarakat segera beralih ke Digital.” Ucapnya kepada wartawan.

Senada dengan Rahmadi, Wakil KPID Sumbar Eka Jumiati, menyebut penerapan ASO atau peralihan dari TV Analog ke Digital seharusnya sudah berlangsung sejak 2 November 2022 lalu.

“Secara aturan sudah harus dilakukan sejak 2 November 2022 lalu. namun secara infrastruktur masih terkendala, namun sudah berjalan untuk 11 kabupaten kota di Sumbar,” sebutnya.

Ia juga menambahkan, untuk itu pihaknya (KPID.red) terus melakukan sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat di SUMBAR.

” KPID akan terus melakukan Sosialisasi keberbagai elemen masyarakat di SUMBAR,” sebutnya.

Ketua DPRD SUMBAR, Supardi menyebut, anak-anak muda konten kreator merupakan sebuah kekuatan besar bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Payakumbuh kedepan.

Baca Juga :  Pemko Bayarkan Uang Komite Siswa SMA Bukittinggi, Wali Kota : Pengurus Komite dan Sekolah, Jangan dipungut Lagi Uang Komite

“Payakumbuh gudangnya tim kreator. Kekuatan besar kita itu ada disini. Kedepan kita jadikan Payakumbuh sebagai kota digital tempat,” sebutnya.

Politisi Gerindra itu juga menambahkan, keindahan potensi alam Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota cukup banyak yang dapat dimunculkan melalui tim-tim kreator. Dengan begitu potensi alam ini dapat dikelola menjadi tempat wisata baru dan sumber ekonomi baru di daerah.

“Banyak potensi alam terutama di bidang pariwisata yang bisa diangkat dan dijadikan konten, sehingga orang luar melihat bahwa potensi itu bisa menjadi tempat destinasi baru dan sumber ekonomi baru bagi masyarakat. Contohnya Menhir Maek yang sudah dilirik orang Eropa,” tambahnya.

Mantan Anggota DPRD Kota Payakumbuh itu juga menyebut beratnya tugas KPID Sumbar kedepan.

“Dulu waktu saya kecil yang ada hanya TVRI, tidak berapa lama muncul TV swasta seperti RCTI, SCTV, MMC dan banyak lagi, sontak semuanya berubah drastis. Dan hari ini sudah masuk TV digital, analog akan ditinggalkan, jadi begitu deras mengalir kemajuan teknologi,” sebutnya.

Baca Juga :  Gus Miftah Hadir Di Pesantren Darussalam Rimbo Bujang

Ketua IJTI Sumbar, Defri Mulyadi yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu memberikan materi terkait peluang dan tantangan siaran televisi digital di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Ia juga meminta KPID, Pemerintah Kabupaten dan Kota terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait peralihan dari TV Analog atau ASO, sebab masih banyak masyarakat yang belum mengetahui hal itu.

“Kita melihatnya masih minim sosialisasi kepada masyarakat. Ini perlu terus dilakukan KPID serta Pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat sehingga program ini benar-benar berjalan baik. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah sebagian masyarakat yang sudah dapat set top box (STB) di Lima Puluh Kota tetapi tidak ada siaran.” Tutupnya.

Related posts