Dinasti Politik Cendana Melawan Dinasti Politik Jokowi Dalam Pertarungan Pilpres 2024

*Muhammad Najib, S.Pd

Selasa, 23 Januari 2024 | Opini
Dinasti Politik Cendana Melawan Dinasti Politik Jokowi Dalam Pertarungan Pilpres 2024
Ilustrasi Dinasti Keluarga Politik

Menara Info, Pasaman Barat-Sudah tidak asing di telinga masyarakat lndonesia mengenai dinasti politik di negri kita. Membangun dinasti politik sedang menjadi trend di tanah air. Bagaimana kesempatan itu dimanfaatkan oleh keluarga Cendana?

Salah satu dinasti yang cukup berhasil adalah dinasti politik Soekarno atau yang sering kita sebut Bung Karno, yang sudah sampai pada generasi ketiga, yakni Puan Maharani. Setelah sukses menjadi ketua DPR RI, tentu Puan tidak akan berhenti sampai di sini, sering disebut-sebut akan menjadi pilpres 2024 padahal PDIP condong hendak mengusung Puan. 

Namun menurut pengamat politik Efriza menjelaskan, Megawati tidak mengusung Puan karna menyadari bahwa elektabilitas putrinya itu rendah. Megawati diyakini pula menyadari kinerja ketua DPR RI itu masih di bawah standar sehingga belum layak diusung menjadi orang no satu di RI. Dan akhirnya Ganjar Pranowo lah yang diusung Megawati menjadi Cawapres karna memliki elektabilitas yang tinggi dari berbagai lembaga survey.

Mantan presiden lain yang juga sedang mencoba membangun dinasti adalah mantan presiden SBY, yang sedang menyiapkan anaknya AHY, sebagai calaon generasi penerus. Memang hasil belom terlalu kelihatan. Mengingat AHY akhirnya tidak masuk kabinet Indonesia maju yang semula sangat diharapkan oleh SBY.

Membangun sebuah dinasti politik rasanya masih fenomena baru, setikdaknya dibandingkan dengan Negara maju, seperti AS, yang sejak lama dikenal memiliki beberapa clen yang termasyur di panggung politik, salah satu yang paling terkenal adalah clan kenedy. Bangsa kita lebih mengenal feodalisme, dimana raja atau sultan kelak akan digantikan oleh salah satu seorang anaknya.

Selama 75 tahun merdeka, negara kita banyak melahirkan tokoh besar, namun tidak semuanya memiliki keturunan yang memiliki capain seperti ayahnya. Semisal kita tidak pernah mendengar bagaiman jejak atau kiprah dari anak atau cucu dari mereka yang dulu pernah menjadi perdana menteri atau wapres, seperti M.Natsir, Wilopo, Burhanuddin Harahap, Adam Malik, dan seterusnya.

Salah satu keluarga yang sebenarnya sangat potensial untuk membangun sebuah dinasti adalah anak cucu Suharto, yang telah memproleh sebutan sebagai dinasti cendana, mengacu pada nama tempat Suharto tinggal, yaitu berada dijalan cendana menteng Jakarta pusat, Suharto telah berkuasa sekian lama ( 1966-1998). Sebuah durasi kekuasaan yang mustahil terulang kembali, seandainya bisa diolah, tentu akan menjadi modal sosial yang sangat besar bagi anak dan cucunya bila ingin berkuasa kembali kelak.

Survei dari saiful Mujani Research and Consuiting (SMRC) Menemukan bahwa sebagian masyarakat soal isu dinasti politik yang dibangun oleh presiden joko widodo. Sebagian besar dari responden survey yang mengetahui isu tersebut percaya terhadap pandangan bahwa presiden jokowi tengah membangun dinasti politiknya jelang pemilihan umum atau pemilu 2024.

Sebagian besar dari responden survei yang mengetahui isu tersebut percaya terhadap pandangan bahwa Presiden Jokowi tengah membangun dinasti politiknya jelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.  Awalnya, responden menjawab pertanyaan apabila mengetahui pendapat bahwa Presiden Jokowi tengah membangun dinasti politik melalui anak dan menantunya. 

Hasilnya, sebanyak 37% menjawab tahu, sedangkan 63% menjawab tidak.  "Dari yang tahu [37%], 68% menyatakan percaya pandangan bahwa Jokowi sedang membangun politik dinasti. Dari yang tahu itu juga, 75% menyatakan tidak suka Presiden Jokowi membangun politik dinasti," terang Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam siaran pers, Jumat (17/11/2023). 

Adapun, isu dinasti politik mencuat setelah anak dan menantu Presiden Jokowi memasuki arena kontestasi Pemilu 2024 baik sebagai peserta maupun pendukung/pengusung. Putra sulung (Gibran Rakabuming Raka) dan menantunya (Bobby Nasution) kini menjabat sebagai kepala daerah, sedangkan putra bungsunya (Kaesang Pangarep) didapuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI menjadi salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran. 

Halaman:

*Tenaga Pendidik

Bagikan:
PMI Hari Pahlawan Nasional
Insannul Kmail