Bertafakur Dari Sebuah Bencana

*Eri Piliang

Rabu, 05 Juni 2024 | Opini
Bertafakur Dari Sebuah Bencana
Ilustrasi seseorang sedang bertafakur.
Menara Info, Bukittinggi - Apa yang telah terjadi pada kampung ku dan dimanakah kedua orang tua ku. Sang bocah laki-laki tersebut, berjalan menuju keluar dari rumah, yang sudah reot, dan di halaman rumah dipenuhi dengan lumpur bercampur dengan bebatuan, semua rumah hampir rata dengan tanah seakan bermimpi, sang bocah merasa melihat apa yang telah terjadi, sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan terpampang jelas didepan mata.

Dengan tanpa alas kaki sang bocah berjalan keluar dari rumah, mengenakan baju  yang telah kotor ia telusuri jalan yang berlumpur, melalui bebatuan.
Kemudian sang anak  kecil itu duduk bersandar pada batu besar sambil memeluk kedua lutut.

Ia coba memangil ibu dan bapak nya, namun tiada jawaban, ia termenung, dimanakah mereka gerangan perlahan, mata bening sang bocah mulai meredup, seiring air mata jatuh membasahi pipi. Sang anak tadi menjerit-jerit tak karuan sambil meremas ujung baju seraya memangil kedua orang tuanya, alangkah menyedihkan.

Sang bocah tidak tau kalau kedua orang tua nya telah tiada, akibat bencana banjir yang datang tanpa diundang, telah merenggut nyawa kedua orang tuanya, meluluh lantakkan kampung halaman dan puluhan atau mungkin ratusan orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi.

Sungguh tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ketika arwah kedua orang tua bocah tersebut menjerit dan menangis meminta tolong pada orang sekitar, ia menangis melihat sang buah hati, dipeluk, dicium oleh kedua orang tua tapi, sang bocah tidak merasakan pelukan ibu dan bapaknya.

Begitu juga sebaliknya, air mata semakin deras keluar, isak tangis sang bocah tidak ada yang peduli, karena semua orang juga banyak yang menangisi kepergian sanak keluarga.

Mari kita rengkuh kediri masing-masing, andai ini terjadi pada kita, seyogyanya kita banyak banyak introspeksi diri, apa yang telah kita perbuat selama ini, adakah kita sering membaca shalawat atau ber istighfar ? Dalam keseharian.


Mari kita perbanyak bershalawat dan istighfar agar kita terhindar dari sekalian musibah dan bencana, sebab orang yang rajin bershalawat dan istighfar akan terhindar dari musibah yang akan menimpa,"SEMOGA".

*Wiraswasta

Bagikan: