Menelaah kembali Kajian Orientalisme terhadap Islam
*Rani Ardila
Senin, 09 Desember 2024 | Opini
Seiring dengan berjalannya waktu, kita lupa bahwasanya Islam dulu sangat berkuasa dan ditakuti oleh barat sampai barat berusaha matian untuk meruntuhkan Islam. mari kita bahas apa itu orientalisme terlebih dahulu, orientalisme merupakan kajian orang-orang barat yang mengkaji dunia ketimuran. nah titik fokus utamanya adalah dunia Timur dan Islam yang dimulai dengan mempelajari bahasa Arab dan Agama Islam.
Pada abad klasik para orientalis ini benar-benar murni atas kepentingan pragmatis hanya ingin belajar ke timur, karena pada saat itu islam memiliki kekuatan super di dunia, islam berhasil mengembangkan pengaruhnya membangun kerajaan di Andalusia sejak masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan, sedangkan barat mengalami yang namanya dark age masa kegelapan, ketertarikan barat pada saat itu ingin mendorong mereka melakukan kontak peradaban dengan dunia islam yang menjadi corong peradaban pada masa itu.
Perang Salib menjadi titik balik dalam hubungan Barat dan Timur. Kekalahan dalam perang salib memicu kebencian dan dendam di kalangan Barat, yang kemudian diwujudkan dalam kajian Orientalisme. Alih-alih mempelajari Islam dengan tujuan untuk memahami, para Orientalis justru lebih fokus pada upaya memojokkan dan menyerang Islam, sebagai pembenaran atas kegagalan mereka dalam perang salib. ironisnya mereka lebih terfokus pada memburuknya Islam, dibandingkan ingin mengetahui dan mempelajari seperti apa pengetahuan atau ilmu yang ada di negara timur itu.
Dari situ lah barat mulai melakukan kolonialisme mereka pada timur, dan para orientalis banyak menyebarkan opini atau ujaran kebencian terhadap islam ke Eropa, serta menciptakan stereotip negatif terhadap timur dan memfitnah ajaran islam agar negara negara barat terpengaruh bahwasanya Islam itu tidak seperti yang mereka kira, tidak hanya menciptakan stereotip negatif saja mereka juga menyebarkan misionaris ke Timur yang bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran kristen ke beberapa wilayah di timur serta dengan ironisnya ingin melemahkan ajaran atau pengaruh Islam. Dengan demikian mereka jadi mudah untuk masuk ke struktur sosial dan politik di timur, lalu apakah mereka pernah ingin menguasai dunia timur?
Dari Orientalisme itu berdiri, banyak lontaran kebencian yang disebarkan oleh kaum orientalis ini. tidak hanya dengan mencaci nabi Muhammad SAW dengan mengatakan Free Sexs, poligami, dan Fedeofil lalu mengatakan bahwa Nabi SAW merupakan manusia yang menyebarkan agama palsu, penipu. lalu mereka juga mengkritik Al-Quran sebagai saduran Injil dan Taurat, hanya karena Al-Quran datang setelah kitab-kitab terdahulu, Banyak orientalis, seperti John Wansbrough dan Patricia Crone, meremehkan otentisitas wahyu Al-Quran, yg mengira Al-Quran sebagai produk sejarah yang kompleks daripada wahyu ilahi. Mereka berpendapat bahwa Al-Quran merupakan hasil perkembangan komunitas Muslim awal, bukan teks yang diturunkan langsung kepada Nabi Muhammad.
Adapun karya Orientalis yang secara spesifik memfitnah Islam, seperti karya dari Abraham, Dalam karyanya Geiger berpendapat bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi oleh agama Yahudi. Ia mengklaim bahwa beberapa aspek dalam Al-Quran merupakan adaptasi dari ajaran Yahudi, dan menyatakan bahwa Al-Quran adalah karangan Nabi Muhammad yang diajari oleh pendeta Yahudi atau Nasrani. Pandangannya ini mencerminkan upaya untuk meragukan keaslian wahyu Al-Quran dan berasumsi sebagai hasil interaksi budaya.
Regis Blachere Dalam karyanya, Blachere menyatakan bahwa Al-Quran mengandung banyak kontradiksi dan kelemahan. Ia berpendapat bahwa teks tersebut tidak dapat dianggap sebagai firman Tuhan, melainkan sebagai produk pemikiran manusia yang dipengaruhi oleh berbagai tradisi sebelumnya. pertanyaan nya, dan kalau memang itu adalah pemikiran manusia mengapa alquran tidak bisa dibuktikan oleh manusia? justru sudah terlihat bahwasanya Al Quran itu bukan pemikiran manusia.
Kaum Orientalis juga menyebarkan berbagai propaganda, dan didukung dengan media barat yang menyebarkan tulisan mereka, namun tetap memakai alat-alat orang timur untuk membuat Berita-berita yang bias dan sensasional tentang Islam seringkali mendominasi, sehingga memperkuat persepsi bahwa masyarakat Islam adalah agama yang penuh kekerasan dan tidak dapat ditoleransi. Beberapa dari mereka menganggap Nabi Muhammad itu sebagai ancaman bagi agama Kristen. dengan tersebarnya luasnya tulisan para orientalis ini menciptakan citra buruk tentang sosok nabi di kalangan pembaca barat.
Sejak abad ke-18 orientalisme telah menjadi alat propaganda yang efektif untuk menjajah pikiran dan hati masyarakat Barat. Dengan memutarbalikkan fakta dan menciptakan narasi yang bias, orientalisme telah membentuk pandangan negatif terhadap Islam yang terus berlanjut hingga saat ini, sehingga memicu berbagai bentuk kebencian terhadap Islam seperti Islamofobia dan diskriminasi, yang masih terjadi di berbagai wilayah yang ada di barat.
Sikap Islam terhadap Orientalisme mencerminkan tanggapan yang beragam terhadap kritik dan pandangan negatif yang dikemukakan oleh para orientalis. serta kajian Orientalisme mengenai keislaman tidak akan pernah final, ada yang memandang mereka dengan penuh kebencian, kualitas. sehingga bagi kaum muslim yang mempelajari karya orientalis disebut zionis. sebagian ada yang menganggap seluruh orientalis sebagai musuh Islam karena memang dari sejarah pemikiran orientalis terlihat cukup banyak tokoh yang memusuhi Islam yang tercatat dari tragedi perang salib.
*Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi
Opini Terkait
Siaga Libur Nataru 2024; Faktor Pengaruh Besar Cuaca...
Artikel - 07 Desember 2024
Oleh: Ernita Desyanti