3 Kesalahan Fatal Orang Tua dalam Menentukan Sekolah Lanjutan Anak

*Idul Saputra, S.E

Kamis, 04 Januari 2024 | Artikel
3 Kesalahan Fatal Orang Tua dalam Menentukan Sekolah Lanjutan Anak
Ilustrasi anak bersekolah dengan giat

Menara Info.Pasaman Barat -Sejatinya orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk sekolahnya. Sekolah merupakan tempat yang krusial untuk membentuk karakter dan keilmuan anak. Sekolah menjadi tempat anak akan menempuh pendidikan. 

Memilih sekolah untuk anak bukan persoalan yang bisa dianggap sepele. Banyak sekolah bertebaran dengan metode pembelajaran dan karakteristik yang beragam. Ada sekolah umum, sekolah negeri, sekolah kesehatan, sekolah taruna, sekolah swasta, sekolah dengan nuansa keislaman dan sekolah lainnya.

Orang tua seyogianya pasti bisa menentukan sekolah mana yang akan dipilih untuk anaknya. Namun, ternyata masih banyak ditemukan orang tua tidak cermat dan salah dalam mengambil keputusan. 

Berikut ini 3 kesalahan fatal orang tua dalam menentukan sekolah lanjutan bagi anaknya.

1. Salah menimbang kemampuan dan keinginan anak

Orang tua adalah orang terdekat anak, tempat mengadu dan bergantung. Sudah sepatutnya orang tua paham akan kemampuan dan keinginan anak. Kemampuan akademis, kemampuan beradaptasi, bergaul dan kemampuan lainnya. 

Jangan sampai kemampuan anak hanya 50 dipaksakan masuk sekolah yang harus punya kemampuan 70. Menyekolahkan anak ke taruna padahal punya fisik yang lemah dan tak bertenaga, tidak sesuai.

Selain itu, orang tua juga mesti paham keinginan anaknya. Orang tua harus meminta pendapat anak, mana tau anak punya keinginan untuk sekolah di sekolah tertentu yang ia sudah cita citakan. 

Bisa saja cita cita anak ingin jadi abdi negara dengan kemampuan dan fisik yang mendukung, maka perlu disekolah di sekolah yang senada dengan itu. Jangan memaksakan kepada anak.

Jika memaksakan anak sekolah di tempat tertentu itu akan repot. Bisa saja anak hanya mau sekolah sebentar, kemudian meminta pindah bahkan berhenti.

2. Salah mengukur kemampuan diri

Halaman:

*Tenaga Pendidik - Relawan Sosial Kemanusiaan -Pegiat Literasi

Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia
Bagikan: