Terpana . . . . . .

Seminggu berlalu dan mereka mulai berlatih dengan giat dan tekun tak serasa berlatih dengan segenap kemampuan nya, datanglah pada waktu nya pertandingan yang mereka tunggu - tunggu.

Mereka mendapat lot angka yang pertama dalam pertandingan dengan lawan kampung sebelah.

(Bersorak) Pendukung Yunus, bergelar penuhi tempat pertandingan.

Dan Yunus di dampingi oleh pelatihnya Alex merasa tersanjung dengan sambutan masa yang begitu meriah.

Yunus naik ke ring pertandingan dengan semangat. Lonceng berbunyi menandakan pertandingan dimulai. Dalam pertandingan ronde pertama Yunus terkesan tidak membalas pukulan lawan, sesekali Yunus menghindari pukulan lawan.

(Dibawah ring Alex terlihat kesal), dan bersorak lawan, lawan , lawan Yunus.

Seperti nya Yunus tidak mendengar kan sorakan Alex. Yunus tetap aja coba hindari pukulan lawan. Dan tiba saatnya Yunus dapat pukulan keras tepat diwajahnya. Yunus pun terjatuh.

Wasit pun mulai berhitung. Dengan rasa geram Alex pun bersorak di tepi ring. Berdiri Yunus, berdiri Yunus. Dan Yunus pun tidak bangun.

(Dengan rasa kesal Alek naik ke atas ring) dan coba membangun kan Yunus.

Alex, "bangun bro. "

Yunus, "(Sadar) Ya mas bro."

Penulis:
Editor: Adjurama Gustijah
Sumber: