Hari Jadi Museum Rumah Gadang Nan Baanjuang ke-89, Wadah Utama Pelestarian Benda Cagar Budaya

Senin, 01 Juli 2024, 21:54 WIB | Hiburan & Wisata | Kota Bukittinggi
Hari Jadi Museum Rumah Gadang Nan Baanjuang ke-89, Wadah Utama Pelestarian Benda Cagar...
Rumah Adat Baanjuang di TMSBK di Bukittinggi, A

Menarainfo, BUkittinggi- Dibalik Pepohonan rimbun di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittingggi, tampak bangunan khas adat Minangkabau yang berdiri megah dengan tujuh gonjong tajam menghadap langit.

Bangunan tersebut adalah Museum Rumah Gadang Nan Baanjuang, merupakan museum kebudayaan yang memiliki 800 jenis peninggalan penting sejak zaman prasejarah di Minangkabau hingga Bukittinggi.

Hari ini tepatnya, 1 juli 2024, seluruh staf Museum berkesempatan membuat sebuah vidio singkat Hari Jadi Museum Rumah Adat Nan Baanjuang ke-89.

Hari Jadi Museum Rumah Gadang Nan Baanjuang yang ke-89 Tahun. Tetaplah menjadi wadah utama pelestarian benda benda Kebudayaan Minangkabau," ucap seluruh staf yang dikomandoi oleh edukator Museum, Santi Indriani.

Baca juga: Sajikan Kenikmatan bagi Pecinta Kopi, Kopi Berjamin Hadir di Bukittinggi

Mereka juga menyampaikan sebuah pantun dengan bahasa Minangkabau:

"Jalan-jalan ka Jam Gadang, Jan Lupo Singgah ka Rumah Gadang. Kami Kami Panduduak Rumah Gadang, Siap Manunggu Urang Rantau Nan ka Pulang".

Santi berharap, kedepannya museum ini tambah banyak lagi pengunjung dan sekolah sekolah yang melakukan edukasi terhadap siswa di Museum Rumah Gadang Nan Baanjuang.

Bangunan Rumah Gadang tersebut di bangunan pada tahun 1935 M, saat ini telah memiliki 800 jenis koleksi, yang terlama adalah Kertas Bertulis (Manuskrip) yang telah ada sejak puluhan tahun silam, dan paling muda yakni koleksi mata uang kertas tahun 1977.

Baca juga: Ragukan Profesi Wartawan, Cawako Bukittinggi Ramlan Nurmatias Minta maaf

Semua jenis koleksi menunjukkan bahwa unsur penting pembentuk budaya Minangkabau bercerminkan kepada apa yang ada di alam. Sesuai dengan falsafah adat Minangkabau, Alam Takambang Jadi Guru.

Halaman:
Deni Asra

Penulis:
Editor: Khairunas
Sumber:

Bagikan:
Sakato lima puluh kota
Payakumbuh Maju