PMI Kota Bukittinggi Sigap terhadap Keadaan Darurat

Bukittinggi-- PMI Kota Bukittinggi menjadi kepercayaan warga dalam menangani kasus darurat. Tak sedikit warga yang langsung menghubungi PMI begitu terjadi kejadian darurat karena PMI dinilai mampu memberikan respon yang cepat dan profesional.

Ketua PMI Bukittinggi, Chairunnas, menjelaskan bahwa PMI bukan hanya sekedar tempat untuk memenuhi kebutuhan darah masyarakat, tetapi juga telah menjadi pusat pelayanan kesehatan darurat melalui ambulans gratisnya," ujar Chairunnas Kamis (07/11/2024)

"PMI Bukittinggi siap melayani 24 jam sehari untuk siapa saja yang membutuhkan," jelas Chairunnas.

Ia menekankan bahwa PMI terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, dan markas PMI juga dilengkapi dengan fasilitas kebencanaan serta tim relawan yang pelatihan. Para petugas relawan di markas PMI bergantian piket setiap harinya, memastikan ada tim yang selalu siaga untuk menanggapi permintaan bantuan kapan saja.

Baca juga: Update Stok Darah PMI Kota Bukittinggi, Rabu (04/12/2024)

Lebih lanjut, Chairunnas mengungkapkan bahwa PMI Bukittinggi juga fokus dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tanggap darurat. Menurutnya, kesadaran akan pentingnya bantuan medis cepat sangat penting, terutama di kota-kota yang padat seperti Bukittinggi.

"Kami ingin warga mengetahui bahwa PMI siap membantu, tidak hanya dalam situasi medis biasa, tetapi juga dalam keadaan darurat dan bencana," tambah Chairunnas.

PMI Bukittinggi bahkan memiliki tim relawan yang selalu siaga untuk merespons bencana, seperti banjir atau gempa bumi, yang sering terjadi di wilayah Sumatera Barat.

Pelayanan PMI Bukittinggi mendapat sambutan positif dari masyarakat. Bagi warga, keberadaan ambulans gratis yang disediakan PMI memberi rasa aman tersendiri, karena mereka tahu akan selalu ada pertolongan cepat dan tepat saat dibutuhkan.

Baca juga: Update Stok Darah PMI Kota Bukittinggi, Jum'at (29/11/2024)

Salah satu warga, Ira (30), menceritakan pengalamannya ketika membutuhkan bantuan PMI untuk mengantarnya ke rumah sakit.

Penulis: Rahma Mutia
Editor: Adjurama Gustijah
Sumber: